BAB IV
KOMPONEN LANGIT-LANGIT
A. Pengertian dan fungsi langit-langit
Plafond atau langit-langit rumah merupakan bidang pembatas antara atap rumah dan ruangan di bawahnya. Ketinggiannya plafond atau langit-langit rumah umumnya berkisar antara 2,75 s/d 3,75 m. Plafond rumah memiliki banyak fungsi, fungsi utama dari plafond adalah untuk menjaga kondisi suhu di dalam ruangan akibat sinar matahari yang menyinari atap rumah. Udara panas di ruang atap ditahan oleh plafond sehingga tidak langsung mengalir ke ruang di bawahnya sehingga suhu ruang dibawahnya tetap terjaga.
Selain menjaga kondisi suhu ruang dibawahnya, plafond juga berfungsi untuk melindungi ruangan-ruangan didalam rumah dari rembesan air yang masuk dari atas atap, menetralkan bunyi atau suara yang bising pada atap pada saat hujan. Selain itu juga plafond dapat membantu menutup dan menyembunyikan benda-benda (seperti: kabel instalasi listrik, telfon, pipa hawa) dan struktur atap sehingga interior ruangan tampak lebih indah.
Namun saat ini, fungsi plafond rumah juga telah mengalami perluasan persepsi, tak hanya mengakomodir fungsi-fungsi di atas, desain plafond saat ini juga dirancang sedemikian rupa sebagai pemberi kesan estetika khususnya pada interior ruangan.
Kualitas plafond rumah dipengaruhi oleh bahan atau material plafond yang dipakai, dimana setiap bahan atau material plafond tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu bermunculan beragam bahan dasar yang dapat diaplikasikan untuk membuat plafond dengan harga yang beragam pula.
Gambar 4.1 Plafond (langit-langit) Rumah Dari Bahan Triplex
B. Rangka penggantung langit-langit
Rangka plafond adalah batang-batang tempat bidang plafond digantungkan. Rangka plafond terdiri dari beberapa bagian, yaitu balok induk dan balok anak.Balok induk berperan sebagai rangka utama.Bahannya terbuat dari kayu atau logam. Ukuran balok dari kayu adalah 5/7 cm atau 4/6 cm. sementara balok induk yang terbuat dari logam besi atau aluminium berbentuk pipa persegi atau T dan U.
Jarak pemasangan maupun cara pemasangan pengantung plafon berbeda-beda, tergantung dari jenis dan ukuran dari bahan langit-langit yang dipakai. Untuk dapat menetapkan pola dari langit-langit maka perlu memperhatikan:
Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang digunakan
Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya
Tinggi rendahnya penutup
Menggunakan lis atau tidak
Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x 100 cm, 60 x 60 cm atau 60 x 80 cm
Contoh konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen yang mempunyai ukuran 100 x 100 cm.
Gambar 4.2 Rangka plafon
Keterangan : Balok induk ukuran 6/12 cm Balok anak ukuran 5/7 cm Balok pembagi ukuran 5/7 atau 4/5 cm. Cara pemasangan balok penggantung plafon. Hubungan antara balok induk dengan tembok,
Lubanglah tembok tembok pada ketinggian yang telah ditentukan sedalam kurng lebih 2/3 x tebal tembok.
Masukkan ujung balok induk ke dalam tembok, agar balok tembok stabil pada celah–celah dimasuki spesi.
Gambar 4.3 Cara pemasangan rangka plafon
Hubungan antara balok induk dengan balok anak,
Pada balok induk terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk
Ujung balok anak dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos
Ujung balok anak yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku.
Gambar 4.4 Hubungan balok induk dan balok anak
Hubungan balok anak dengan balok pembagi,
Pada balok anak terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk
Ujung balok pembagi dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos
Ujung balok pembagi yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku
Sebagai rangka penggantung langit-langit dapat digunakan:
1. Bahan kayu (kayu 4/6 – 5/7)
Gambar 4.5Rangka kayu
Kayu alam yang berserat menerus sepanjang batang dan bersifat lentur dapat digunakan sebagai balok maupun papan.Sementara kayu olahan yang terbuat dari bahan dasar serbuk kayu atau sisa-sisa potongan kayu yang dipres mesin tidak memiliki kedua sifat utama itu.Karena itu hindari batang rangka plafond yang terbuat dari kayu olahan.
Tabel 4.1 Ukuran yang biasa dipakai sebagai balok penggantung langit-langit
2. Bahan aluminium/profil aluminium
Gambar 4.6 Rangka aluminium
Umumnya bahan logam memiliki ikatan molekul yang lebih padat sehingga bersifat kuat dan lentur.Oleh karena itu, logam dapat berfungsi sebagai balok atau sebagai batang yang dapat digantungi beban.Batang logam terbuat dari pelat-pelat memanjang yang dirol menjadi batang T dan batang U. batang tersebut mampu menjadi penggantung panel atau bidang plafond dalam berbagai variasi system hubungan disesuaikan dengan fungsinya.Logam yang biasa digunakan adalah besi, baja dan aluminium, agar tahan karat, batang besi atau baja perlu digalvanisasi.
C. Bahan penutup langit-langit
Untuk bahan penutup langit-langit dapat digunakan berbagai macam bahan seperti :
1. PLYWOOD
Gambar 4.7Plywood (Triplek/Multiplek/Teakwood/Melamin/Jabarwood/Plafonarium)
Plywood adalah kayu lapis yang dibuat dari susunan beberapa lembaran vinir yang arah seratnya saling bersilangan tegak lurus, dengan menggunakan khusus sehingga lapisan-lapisannya menyatu secara utuh dan kuat. Vinir sendiri merupakan kayu tipis yang diperoleh dengan cara mengupas/menyerut sebuah batang kayu diputar porosnya (Rotary cutting atau rotary slicing). Dimensi 8’ x 4’ = 244 x 122 cm. Dari corak permukaan jumlah lapisannya, kita mengenal beberapa jenis plywood seperti :
a) Tripleks
Tripleks merupakan jenis penutup plafond yang sering dipakai. Ukuran tripleks umumnya adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Pemasangan plafond ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya. Rangka plafond dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm. Dalam proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat dilakukan oleh tukang kayu sehingga tidak kesulitan dalam pengerjaannya. Material tripleks juga mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan bahan yang ringan memudahkan pengguna dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya. Kelemahan bahan tripleks tidak tahan terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila sering terkena air atau rembesan maka akan mudah rusak.
Gambar 4.8Tripleks
Kayu lapis atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Kayu lapis merupakan salah satu produk kayu yang paling sering digunakan. Kayu lapis bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Kayu lapis biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok.
Lapisan kayu lapis (yang biasa disebut veneer) direkatkan bersama dengan sudut urat (grain) yang disesuaikan untuk menciptakan hasil yang lebih kuat. Biasanya lapisan ini ditumpuk dalam jumlah ganjil untuk mencegah terjadinya pembelokan (warping) dan menciptakan konstruksi yang seimbang. Lapisan dalam jumlah genap akan menghasilkan papan yang tidak stabil dan mudah terdistorsi. Saat ini kayu lapis tersedia dalam berbagai ketebalan, mulai dari 0,8 mm hingga 25 mm dengan tingkat kualitas yang berbeda-beda
Ukuran Tripleks
Ukuran standar tripleks buatan Indonesia adalah 2440 mm x 1120 mm atau 96 inch x 48 inch (8 feet x 4 feeet). Sedangkan ketebalan triplek standar bervariasi mulai dari 3 mm sampai 32 mm. Triplek ukuran standar seringkali dibedakan hanya dari ketebalannya. Berikut beberapa ukuran tripleks buatan Indonesia.
- Triplek 3 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 3 mm (96 inch x 48 inch x 1/8 inch)
- Triplek 6 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 6 mm (96 inch x 48 inch x 1/4 inch)
- Triplek 9 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 9 mm (96 inch x 48 inch x 3/8 inch)
- Triplek 12 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 12 mm (96 inch x 48 inch x 1/2 inch)
- Triplek 15 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 15 mm (96 inch x 48 inch x 5/8 inch)
- Triplek 18 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 18 mm (96 inch x 48 inch x 3/4 inch)
- Triplek 25 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 25 mm (96 inch x 48 inch x 1 inch)
- Triplek 32 mm, berukuran 2440 mm x 122 mm x 32 mm (96 inch x 48 inch x 1-1/4 inch)
b) Teakwod
Gambar 4.9 Teakwood
Sesuai namanya, teakwood berarti kayu jati. Namun dalam pembahasan ini kayu jati yang dimaksud adalah berupa lembaran. Berdimensi panjang-lebar seperti blockboard dan multipleks, teakwood biasanya untuk melapisi kedua bahan tersebut. Fungsi dari teakwood adalah memberikan corak pada blockboard atau multipleks. Corak teakwood bermacam-macam. Biasanya teakwood dilapiskan pada blockboard yang akan menggunakan finishing melamin, sehingga serat kayu jatinya kelihatan.
c) Multipleks
Gambar 4.10 Multipleks
Terdiri dari tiga atau lebih lapisan dengan tebal yang sama. Multipleks pada umumnya mempunyai berat yang lebih daripada blockboard. Karena jenis kayu yang digunakan pun berbeda. Pada blockboard, kayu tengah adalah akasia/meranti yang cenderung ringan. Sedangkan pada multipleks, lapisannya lebih banyak, sehingga massa jenisnya juga lebih besar. Ukuran multipleks juga sama dengan blockboard. Karena bahan yang digunakan, harga multipleks biasanya lebih tinggi daripada blockboard. Dan sama juga dengan blockboard, multipleks tidak bisa dilengkungkan.
Gambar 4.11 Plafon multipleks
Multipleks dipakai sebagai material plafon ruangan. Pemasangannya tidak rumit, proses finishing-nya pun tidak memerlukan waktu lama. Selain itu daya tahannya juga patut diperhitungkan. Oleh karena permukaan multipleks sudah rata dan rapi, maka material ini tidak memerlukan pengolahan awal setelah pemasangan. Setelah dipasang pun, material ini dapat langsung di-finishing. Itu pun cukup menggunakan cat kayu. Multipleks yang diperuntukkan sebagai plafon rata-rata memiliki ketebalan 3-9 mm. Rangka plafon yang cocok adalah kayu kaso. Bisa juga menggunakan besi hollow sebagai rangka.
Secara umum, multipleks memililik tampilan dan karakter seperti papan kayu. Papan ini mudah diolah menjadi aneka ragam bentuk. Dibandingkan gipsum, multipleks lebih kuat, baik dari sisi kelenturan material maupun daya tahan terhadap air. Fungsi meredam panas-pun jadi salah satu alasan kenapa multipleks digunakan. Sifat dan karakternya yang relatif kuat dapat berfungsi sebagai peredam panas ruang di bawah atap. Alasan-alasan inilah yang menjadikan multipleks populer sebagai plafon ruangan.
d) Melamine
Gambar 4.12 Melamine
Jika anda pernah melihat papan tulis berwarna putih, dengan alat tulis spidol, maka itulah melaminto. Melaminto, dengan permukaan yang halus dan licin biasanya juga digunakan untuk lapisan blockboard atau multipleks yang akan difinishing duco. Permukaan melaminto yang sudah halus memudahkan dalam proses finishing. Jika tidak menggunakan melaminto (misal tanpa lapisan atau menggunakan teakwood) maka proses menjadi lama, karena harus mendempul dan mengamplas beberapa kali yang memakan waktu. Dengan menggunakan melaminto, tahap pendempulan dan pengamplasan bisa sangat tereduksi waktunya.
Melamin adalah senyawa organik yang bersifat basa, berbentuk kristal putih. Rumus kimia melamin adalah C3H6N6. Kandungan nitrogennya sampai 66%\
e) Jabarwod
Gambar 4.13 plafon jabarwod
Jabarwood adalah Berlapis tiga dengan coating dan bahan pewarna khusus untuk lapisan luar.
f) Plafonarium
Plafonarim adalah sejenis taekwood yang telah difinis, dan dipotong dengan ukuran sesuai plafond, sebagai plafond siap pakai.
g) Teakblok
Teakblock termasuk kelompok multipleksdi mana lapisan terluarnya adalah kayu jati, namun di bagian dalam adalah kayu lunak.Teakblock hanya menonjolkan pola kayu pada lapiasan luarnya yang biasanya menggunakan lapisan kayu jati. Teakblock sering digunakan di industri mebel di indonesia.
Gambar 4.14 Teakblok
Material ini tersusun oleh potongan kayu yang dibungkus kayu tipis.Harganya pun cukup terjangkau sehingga banyak menganjurkan untuk digunakan oleh kebanyakan pengrajin. Akan tetapi jika tidak hati-hati memilih, pada lapisan dalam teakblock dapat dijumpai rongga diantara potongan kayu sehinggaakan melemahkan perkuatannya ketika dipasangi paku.
2. ACCOUSTIC TILE
Gambar 4.15Accustic tile
Plafon akustik solusi bagi Anda yang merencanakan sebuah ruangan yang dapat meredam kebisingan. Karena plafon akustik merupakan plafon yang tahan terhadap batas ambang kebisingan tertentu. Ukuran yang tersedia adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm. Plafon akustik dapat dipasang dengan rangka kayu atau bahan metal pabrikan yang sudah jadi.
Keunggulan, dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan ruangan tertentu banyak dipakai oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses pengerjaannya cepat.
Kelemahan, tidak tahan air dan di daerah tertentu masih jarang dijumpai serta harganya relatif lebih mahal.
3. ASBEST ATAU ETERNIT
Asbes adalah mineral silikat alami yang tersusun dari serat kecil. Dalam kondisi tertentu, asbes dapat menghasilkan debu yang mengandung serat asbes. Masuknya serat asbes ini ke dalam paru-paru melalui pernapasan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti plak pleura, asbestosis, kanker paru-paru dan mesot
Gambar 4.16 asbes
Ukuran eternit umumnya adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m. Cara pemasangannya sama dengan plafond tripleks. Anda dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon. Bahan ini mudah didapat dipasaran dan proses pengerjaan pun mudah. Selain itu, bahan ini ringan sehingga memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan. Hanya bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga pada saat proses pemasangan harus berhati-hati supaya tidak patah atau retak.
Keunggulannya selain mudah didapat dipasaran, proses pengerjaan pun mudah sehingga tidak menemui kendala. Bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan.
Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafond supaya tidak patah atau retak.
Asbes umum digunakan sebagai bahan baku bangunan karena dinilai tahan api, tahan lama dan sebagai bahan penutup yang efisien (murah). Karena sadar akan pentingnya kesehatan dan bahaya asbes bagi tubuh, di beberapa negara maju di dunia asbes sudah tidak lagi digunakan sebagai bahan bangunan. Ada beberapa jenis asbest antara lain :
3.1 Harflex (flat harflex)
Flat Harflex/ flat shet adalah lembaran-lembaran datar asbest semen yang merupakan campuran serat asbes dengan semen Portland (PC) atau bahan pengikat hidrolis lain ditambah air, dengan atau tambahan lain. Ketebalan bahan ini berkisar 0,6 cm dengan ukuran luas bermacam-macam sesuai dengan standard produksi masing-masing. Standard normalisasi untuk ASBEST SEMEN, sesuai : SII 0015-76
Gambar 4.17 harfleks
Produksi dalam negeri ( indonesia )
Tabel 4.2 Data Teknis Flat Harflex
PANJANG |
LEBAR |
TEBAL |
BERAT/LBR |
2 M |
1 M |
3 mm |
11,5 Kg |
1 M |
1 M |
3 mm |
5,75 Kg |
1,2 M |
1,2 M |
3 mm |
8,3 Kg |
2,4 M |
1,2 M |
3 mm |
16,6 Kg |
2,4 M |
1,2 M |
5 mm |
22,2 Kg |
2,4 M |
1,2 M |
6 mm |
33,3 Kg |
2,4 M |
1,2 M |
8 mm |
41,6 Kg |
Penggunaan :
- Sebagai bahan penetup langit-langit
- Sebagai bahan penutup partisi
3.2 Djabesmen (Flat Sheet)
Gambar 4.18 djabesmen (flat shet)
Produksi dalam negeri (Indonesia)
Tabel 4.3 Data Teknis Asbes Semen Rata
UKURAN |
BERAT RATA-RATA |
100 x 100 x 0,3 cm |
4,5 Kg |
125 x 125 x 0,3 cm |
6,2 Kg |
250 x 125 x 0,6 cm |
30 Kg |
250 x 125 x 0,45 cm |
22 Kg |
250 x 100 x 0,6 cm |
24 Kg |
250 x 100 x 0,45 cm |
18 Kg |
200 x 125 x 0,45 cm |
18 Kg |
200 x 100 x 0,45 cm |
14 Kg |
100 x 100 x 0,32 cm |
5 Kg |
Ukuran lain dapat dibuat menurut pesanan
PENGGUNAAN :
- Sebagai bahan penutup langit-langit
- Sebagai bahan penutup partisi
Tabel 4.4 Data Teknis Flat Sheet
UKURAN |
BERAT RATA-RATA |
100 x 50 x 0,32 cm |
2,75 Kg |
100 x 50 x 0,4 cm |
2,75 Kg |
100 x 100 x 0,32 cm |
2,75 Kg |
100 x 100 x 0,4 cm |
2,75 Kg |
100 x 200 x 0,32 cm |
2,75 Kg |
100 x 200 x 0,4 cm |
2,75 Kg |
100 x 200 x 0,48 cm |
2,75 Kg |
100 x 250 x 0,4 cm |
2,75 Kg |
100 x 250 x 0,5 cm |
2,75 Kg |
100 x 250 x 0,6 cm |
2,75 Kg |
100 x 240 x 0,4 cm |
2,75 Kg |
100 x 240 x 0,6 cm |
2,75 Kg |
3.3 Atrisco (asbest rata)
Gambar 4.19 atrisco (asbes rata)
Tabel 4.5 Data Teknis Atrisco Asbest Rata
DIMENSI |
0,50 m x 0,50 m x 3,2 mm |
1,00 m x 0,50 m x 3,2 mm |
2,00 m x 1,00 m x 1,42 mm |
2,00 m x 1.00 m x 4,2 mm |
2,50 m x 1,00 m x 4,2 mm |
2,44 m x 1,22 m x 6 mm |
2,00 m x 1,00 m x 6 mm |
2,50 m x 1,00 m x 6 mm |
2,00 m x 1,00 m x 5,2 mm |
2,50 m x 1,00 m x 5,2 mm |
4. GYPSUM
Plafond gypsum merupakan salah satu jenis bahan yang disukai masyarakat saat ini untuk menutup langit-langit rumah. Hal ini dikeranakan pada saat terpasang, plafond gypsum cenderung memiliki permukaan yang terlihat seperti tanpa sambungan. Ukuran untuk plafond gypsum adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka, dapat menggunakan kaso maupun besi hollow 20 mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Tetapi, plafond gypsum ini tidak tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air. Dan tidak semua tukang dapat memasang plafond dengan bahan ini sehingga diperlukan keahlian khusus.
Gambar 4.20 Gypsum
Sebagai
bahan hasil tambang yang melimpah, gypsum cukup lama dikenal sebagai bahan
pembungkus bagian anggota badan manusia atau binatang yang retak atau patah.
Dengan sedikit modifikasi, bahan ini dicetak dalam apitan lembar khusus atau
karton tebal menjadi bentuk panel-panel papan gypsum untuk plafond dan dinding
partisi.
Umumnya papan gypsum berukuran panjang 240 cm dan lebar 120 cm. ketebalannya
yaitu 9 mm, 10 mm, 12 mm dan 15 mm. pengerjaannya relative mudah dan berkesan
rapi.
Plafon gypsum salah satu jenis plafon yang sudah banyak digunakan pula untuk penutup plafon. Ukuran untuk plafon adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka seperti GRC Board anda dapat menggunakan kasau maupun besi hollow.
Keunggulan, pada saat terpasang plafon gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Proses pengerjaanya pun lebih cepat. Mudah diperoleh, diperbaiki serta diganti.
Kelemahan, tidak tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air. Tidak semua tukang dapat mengerjakannya, perlu keahlian khusus.
5. KAYU
Plafondarimaterialkayu,adalahbatangankayu yang berkuranlebar5–7cm dengantebal antara2–3cmdanpanjang4m.Biasanyakayuuntukplafon merupakankayudengankelasIataukelasII yangtelahmendapatkan pengawetanyangsempurna.
Jenis kayu yang dipergunakan untuk bahan penutup plafond biasanya berberat jenis ringan, berwarna dasar terang, cukup kering, tidak mudah pecah waktu dikerjakan, dan tidak mudah susut atau memuai ketika difungsikan. Kayu tersebut diproses menjadi bilah-bilah papan kemudian disusun memanjang atau dibentuk dengan pola tertentu.
Gambar 4.21 Plafon kayu
Bahan
lainnya yang terbuat dari kayu adalah multiplek. Bahan ini terdiri dari tiga
lapisan kayu dengan arah serat berselang-seling. Ukuran yang terdapat di
pasaran adalah 122 cm x 244 cm atau 90 cm x 180 cm dengan ketebalan 3 – 18 mm.
Multiplek dapat dipotong-potong dalam pola tertentu atau dipasang dalam ukuran
utuh. Saat tahap finishing multiplek perlu dilapisi dengan bahan lain seperti
veneer produk bahan berpola atau bertekstur tetentu.
Bahan multiplek sering dipasang di antara kasau dan reng sehingga terlihat
lebih estetis. Namun, pemasangan multiplek seperti ini memiliki beberapa
kelemahan di antaranya sebagai berikut:
- Kasau akan terlihat sehingga kasau perlu diserut halus. Adanya penyerutan akan menyebabkanbertambahnya biaya pekerjaan dan lamanya waktu pekerjaan.
- Bahan multiplek terlalu dekat dengan reng dan atap sehingga mudah panas dan lembab .
- Sulit mengganti lembar plafond yang rusak, karena harus membongkar atap dan reng terlebih dahulu.
6. KACA DAN CERMIN
Gambar 4.22 Plafond bahan kaca
Pemakaian kaca sebagai plafon masih jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini karena kaca bisa memasukkan cahaya dan panas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga kurang cocok dengan iklim di Indonesia. Jika menggunakan plafon kaca di Indonesia, suhu ruangan akan menjadi tinggi dan rumah pun menjadi tidak nyaman lagi untuk ditinggali. Karena itu, plafon kaca biasanya digunakan hanya untuk aksen. Bahan yang kurang mendapat cahaya matahari secara langsung dapat memakai bahan kaca ini. Untuk menjaga keamanan, kaca yang digunakan sebaiknya adalah kaca tempered dengan ketebalan minimal 10 mm. Pemasangannya pun harus menggunakan rangka yang kuat pada semua sisi, sehingga kaca dapat terjepit kuat dan tidak mudah bergerak. Apabila luas plafon cukup besar, sebaiknya digunakan kisi-kisi yang jaraknya berdekatan satu sama lain, agar kaca tertopang dengan baik.
7. ANYAMAN BAMBU (GEDEK)
Gambar 4.23 Plafon bahan anyaman
Plafon anyaman kayu ini bisa digunakan sebagai aksen pada bidang plafon gypsum yang luas. Bisa pula digunakan sebagai drop ceiling yang juga berfungsi sebagai dudukan kipas angin. Atau, bahkan bisa digunakan sebagai pintu tersembunyi untuk akses ke ruang di atas plafon. Caranya cukup mudah. Kita cukup menyediakan potongan kayu tipis selebar 5cm dengan ketebalan 3-5 mm. Kayu tipis ini dapat berupa potongan kayu yang diserut ataupun dibuat dari multipleks 3mm. Semakin tipis potongan kayunya, semakin mudah pula kita membuat anyamannya. Potongan kayu tipis itu kemudian kita susun dalam bentuk anyaman yang sederhana saja. Karena potongan kayu ini cukup sulit untuk dibentuk menjadi anyaman yang rumit. Pada bagian sisi anyaman, bisa dibuatkan frame sesuai kebutuhan. Jika plafon anyaman ini dijadikan drop ceiling, framenya bisa berukuran lebar 15-20 cm. Tapi jika digunakan sebagai pintu tangga misalnya, gunakan kayu yang berukuran lebih kecil sebagai framenya.
Gedek - Material ini dahulu banyak digunakan sebagai dinding rumah. Terbuat dari anyaman bambu. Tersedia dalam ukuran besar 3mx3m. Termasuk ke dalam material ringan untuk plafon.
8. SERAT ATAU FIBER
Gambar 4.24 Serat atau fiber
Saat ini, fiber sudah banyak digunakan walaupun belum semua wilayah dijual bahan jenis ini. Dalam aplikasi untuk plafond, sering disebut dengan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) Board. Harganya relatif murah dibandingkan dengan tripleks. GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4 mm. Rangka plafond dapat mengunakan kaso 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 20 mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Plafond GRC lebih tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes serta proses pengerjaannya cukup mudah. Hanya, GRC tak tahan benturan sehingga mudah patah atau pecah. Saat ini, juga ada plafond jenis fiber, yaitu Kalsi Board. Ukurannya adalah 1200 mm x 2400 mm dengan ketebalan standart 4 mm. Yang membedakan GRC dengan Kalsi Board pada proses pengeringannya. Jika GRC dan Kalsi Board sama-sama dijemur pada terik matahari selama 1 hari, maka GRC akan lebih kelihatan melengkung karena menyerap kelembaban dibanding dengan Kalsi Board.
Diaplikasikan untuk kebutuhan :
1. Plafon sistem flushjoint/tanpa nat (tebal 6mm),
2. Partisi (tebal 6mm, 8mm, & 10mm),
3. Backing Spandrell (tebal 8mm & 10mm),
4. Cover Column (tebal 8mm & 10mm),
5. Alas Atap (tebal 8 & 10mm), Dimensi: 6mm x 1220 x 2440mm (berat 24kg)
Project Superpanel
GRC Board inovasi baru lisplank minimalis sangat cocok untuk desain rumah type minimalis, lebih kuat&simple. Tepi lisplank rata Square Edge (SE) Tahan terhadap air/kelembaban & tahan api Tahan jamur & rayap, Dimensi: 8mm x 100 x 2440mm (berat 3kg) 8mm x 200 x 2440mm (berat 6kg) 8mm x 300 x 2440mm (berat 9kg).
GRC Board Lisplank lebih unggul dibanding papan kayu, lebih kuat, tahan terhadap air/kelembaban, tahan api, tahan jamur & rayap Tepi lisplank terdapat profil Bevel (BV), Dimensi: 9mm x 75 x 2440mm (berat 2,3kg) 9mm x 75 x 2440mm (berat 2,3kg) 9mm x 100 x 2440mm (berat 3kg) 9mm x 200 x 2440mm (berat 7kg).
GRC Board sangat cocok diaplikasikan untuk dinding luar, karena lebih tahan cuaca (panas & hujan), sehingga dapat diaplikasikan, untuk:
Cladding / Dinding luar (tebal 9 & 12mm)
Cubical Toilet (tebal 15mm)
Pagar Proyek (tebal 9mm)
Lantai. Dimensi: 15mm x 1220 x 2440mm (berat 41kg)